Skip ke Konten

Wakil Dekan I FEBI IAIN Parepare Paparkan Pergeseran Paradigma Kewirausahaan Muslim pada ICoIEB 2025 di UIN STS Jambi

17 November 2025 oleh
Wakil Dekan I FEBI IAIN Parepare Paparkan Pergeseran Paradigma Kewirausahaan Muslim pada ICoIEB 2025 di UIN STS Jambi
Humas IAIN Parepare
Humas IAIN Parepare--Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Parepare, Dr. Andi Bahri S., menjadi salah satu pemateri pada International Conference on Islamic Economics and Business (ICoIEB) yang digelar oleh Faculty of Islamic Economics and Business, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Kamis-jumat(13-14/11/25). Konferensi ini menyoroti isu strategis terkait green technology, digital entrepreneurship, inclusive Islamic finance, dan Islamic economic education, sesuai dengan sub-tema resmi kegiatan.

Dalam sesi pemaparannya yang berjudul “The Paradigm Shift in Muslim Entrepreneurship: From Profit Maximization to Purpose-Driven Impact,” Dr. Andi Bahri menegaskan perlunya perubahan paradigma mendasar dalam kewirausahaan Muslim di tengah krisis global yang ditandai eksploitasi lingkungan, ketimpangan ekonomi, dan gangguan digital.

"model konvensional berbasis profit-first terbukti melahirkan berbagai kegagalan sistemik, mulai dari praktik ketenagakerjaan yang tidak adil hingga kerusakan ekologis berskala besar" tegas Dr. Andi Bahri.

Ia menjelaskan bahwa konsep  falah dan maqasid al-syariah menawarkan tolak ukur  yang lebih komprehensif, meliputi kesejahteraan spiritual, moral, sosial, dan material. Namun, ia juga menyoroti adanya theory-practice gap. jurang antara idealisme maqasid dan praktik bisnis di lapangan yang disebabkan oleh ketiadaan indikator terukur serta tekanan pasar global terhadap orientasi jangka pendek.


Sebagai solusi, ia memperkenalkan model Maqasid-Driven Entrepreneurship, sebuah pendekatan kewirausahaan yang mengintegrasikan Green Technology dan Digital Innovation sebagai instrumen operasional untuk menerjemahkan nilai-nilai maqasid ke dalam praktik bisnis yang terukur dan kompetitif. Green technology dipaparkan sebagai “the body of Maqasid” melalui penerapan circular economy, precision farming, dan praktik ramah lingkungan lainnya. Sementara digital innovation berperan sebagai “the nervous system” yang memungkinkan pengukuran dampak secara real-time melalui teknologi seperti IoT, blockchain, dan dashboard digital.

"kombinasi keduanya menghasilkan Maqasid-Tech Cycle, sebuah ekosistem bisnis berorientasi tujuan (purpose-driven) yang memungkinkan dampak sosial, spiritual, dan lingkungan dapat diukur, diverifikasi, dan diperluas. Dalam model ini, profit menjadi konsekuensi logis dari nilai yang diciptakan, bukan tujuan utama." jelasnya.

Pendekatan ini menurutnya sekaligus menjawab kebutuhan global terhadap model bisnis yang lebih etis, berkelanjutan, dan adaptif terhadap teknologi modern. Ia pun menyamp[aikan implikasi strategis agara para pemangku kepentingan menciptakan kebijakan yang mendukung tumbuhnya digital and green sharia-based starups.


Partisipasi FEBI IAIN Parepare dalam ICoIEB 2025 menegaskan komitmen institusi dalam memberikan kontribusi ilmiah pada isu-isu strategis ekonomi Islam global, khususnya dalam mendorong model kewirausahaan yang tidak hanya kompetitif secara komersial, tetapi juga berorientasi kemaslahatan dan keberlanjutan.(Uh/Aen/mif)


di dalam Berita
Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Parepare Tampil di ICoIEB 2025 UIN STS Jambi, Angkat Isu Digital Literacy, Kewirausahaan, dan SDGs